May 11, 2011

Step Pemanasan Kiper



Perputaran permainan futsal amat cepat. Ini memaksa seorang penjaga gawang harus cekatan mengatisipasi serangan lawan yang datang setiap saat. Untuk bisa tampil maksimal, seorang kiper sudah barang tentu harus memiliki kelenturan tubuh yang baik, terutama saat melakukan aksi penyelamatan atas serangan lawan dari berbagai arah.pola latihan kelenturan buat para penjaga gawang. disamping itu pemanasan buat kiper begitu sangat diperlukan.
Simak baik-baik bagaimana detailnya:



1. Sambil duduk penjaga gawang mengambil posisi melebarkan kedua kakinya. Posisi badan usahakan membujur, sementara kedua tangannya memegang bola. Lakukan gerakan ini beberapa menit sesuai kebutuhan, seperti gambar dibawah ini.



2. Masih dalam posisi yang sama, hanya kali ini penjaga gawang melakukan gerakan berbeda dengan menggerakkan badan ke kiri maupun ke kanan secara bergantian. Gerakan bermanfaat untuk kelenturan otot pinggul, perut, bahu dan paha, seperti gambar dbawah ini.



3. Sambil duduk posisikan kaki lurus kedepan lalu tubuhu digerakkan kedepan diikuti kedua tangan menangkap bola yang dilemparkan rekannya. Gerakkan ini dapat membuat otot-otot bahu, perut, pinggul semakin lentur dan kuat, seperti dibawah ini.



4. Sambil duduk dan kedua kaki ditekuk keatas lalu direnggangkan secara perlahan. Disaat bersamaan pinggul bergerak naik turun lalu kedua tangan ke depan menggapai bola yang dipegang rekannya. Posisi ini seperti melakukan sit-up berguna menguatkan otot perut. seperti gambar dibawah ini


5. Kiper tetap dalam posis duduk, lalu kedua kaki ditekuk ke atas dengan posisi rapat. Selanjutnya diikuti dengan posisi badan naik turun ke kiri dan ke kanan. Di sisi lain, kedua tangan mengikuti gerakan badan dengan menangkap bola yang dilempar ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini dapat melenturkan otot pinggul, perut, bahu, dan tangan dalam menangkap bola.
Perhatikan gambar dibawah ini:


Demikian penuturan Step Pemanasan Pada Kiper yang kali ini kita bahas, selanjutnya akan kita bahas kembali, Terima Kasih.

May 7, 2011

Coaching Clinic: Pemanasan Untuk Kiper

Sebelum melakoni pertandingan, pemanasan mutlak dilakukan. Hukumnya wajib. Sebab, pemanasan yang cukup akan membuat pemain lebih cepat beradaptasi dengan ritme pertandingan. Juga menghindari dari cedera yang parah.
Nah, pertanyaannya bagaimanakah pemanasan yang sebaiknya dilakukan seorang kiper?Apakah berbeda dengan pemain-pemain lainnya? Secara garis besar, sama. Pemanasan awal ditujukan untuk melemaskan semua otot.

Hanya, ada beberapa gerakan pemanasan untuk kiper yang berbeda dengan pemain lain. Kiper sebaiknya menambah porsi pemanasan yang bertujuan melemaskan tubuh bagian atas. Juga bagian punggung.
Salah satu bentuk pemanasan untuk kiper, misalnya, dengan melakukan gerakan ke kiri dan kanan dalam posisi tertidur. Caranya, ada rekan lain yang membantu kiper tersebut dengan menangkap dan memberikan bola secara vertikal. Posisi rekan tersebut harus berdiri. Kemudian dia harus melemparkan bola ke arah kiper dengan arah bola yang berganti-ganti. Ke kiri atau kanan.


Dalam pertandingan, kiper sering sekali melakukan gerakan-gerakan yang mengandalkan tubuh bagian atas. Misalnya memotong umpan-umpan lambung lawan. Karena itu, pemanasan seperti di atas sangat penting sekali.

Meski begitu, jangan lupakan pemanasan untuk kaki. Sebab, sama dengan pemain lain, kiper akan melakukan tendangan-tendangan jarak jauh yang membutuhkan tenaga dan kaki yang prima.

Coaching Clinic: Pemanasan Buat Defender

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar pada gerakan-gerakan pemanasan buat defender, midfielder, dan striker. Awalnya, semua nyaris sama. Namun melihat tugas dan peran mereka selama pertandingan, ada beberapa variasi pemanasan yang dianjurkan berbeda.

Untuk defender, sebelum melakukan pertandingan, harus pastikan kondisi lutut benar-benar siap. Karena itu, lakukan pemanasan yang bisa melemaskan otot-otot di sekitar lutut. Misalnya loncat-loncat ringan dan ketika kaki di udara, sedikit ditekuk. Tidak perlu lama, yang penting cukup.
Juga jangan lupakan bentuk pemanasan yang menitikberatkan pada bagian tubuh bagian belakang. Terutama punggung. Kecenderungannya, defender akan sering melakukan lompatan-lompatan tinggi. Butuh energi lebih dan otot yang siap untuk melakukannya.

Itu sangat penting. Sebab selama ini jika pemain kurang melakukan pemanasan yang cukup di tubuh bagian belakang, kerap bermasalah dengan punggungnya. Contohnya usai melakukan lompatan yang berisiko tinggi, otot akan tertarik dan terasa nyeri.
Terakhir, selain punya kecepatan lari yang berfungsi mengimbangi striker lawan, defender biasanya dituntut bisa melakukan tekel bersih. Nah, untuk melakukan tekel yang tidak membahayakan diri sendiri dan lawan, tentunya tubuh harus benar-benar siap. Lagi-lagi pemanasan yang benar, mutlak dibutuhkan.

Coaching Clinic: Pemanasan Buat Gelandang

Dibandingkan dengan posisi lain, ada kecenderungan, pemain di posisi gelandang lebih banyak melakukan lari. Rata-rata, di tiap pertandingan, gelandang akan berlari sepanjang 6-8 km.
Nah, lebih dari itu, gelandang dipastikan akan sering melakukan sprint. Karena itu butuh kondisi yang benar-benar siap. Terutama di bagian lutut. Jangan berharap bisa melakukan tugas gelandang dengan baik, jika lutut selalu bermasalah.

Banyak sekali jenis pemanasan yang berfungsi menjaga kestabilan lutut. Terpenting cara melakukannya benar. Dan tidak perlu waktu yang lama.
Secara umum, jenis pemanasan untuk gelandang sebenarnya standar. Hanya, dianjurkan ada porsi lebih untuk pelemasan di bagian paha dan betis. Ingat, sering kali gelandang kram atau otot tertarik ketika dia kurang melakukan pemanasan.
Awal pemanasannya sederhana. Bisa saja lari pendek. Jaraknya 15-20 meter. Hanya, tingkat kecepatannya yang diubah-ubah. Pertama sprint kemudian baliknya pelan. Ini bisa dilakukan secara bertahap. Cukup 3-5 kali putaran.
Baru setelah itu dilakukan peregangan. Nah, disini lah, peregangan di bagian paha mutlak diperhatikan. Sebab, disadari atau tidak, otot-otot di bagian ini akan melakukan aktivitas yang luar biasa.

Coaching Clinic: Pivot and Rote



Pivot

Membiarkan lawan memiliki ruang tembak adalah sebuah kesalahan besar dalam futsal. Dengan luas lapangan yang tidak terlalu besar, lawan bisa langsung menendang ke gawang setelah melewati garis tengah. Untuk itu, upaya menutup ruang tembak lawan harus dilakukan dengan kokoh tanpa melakukan pelanggaran berat.
Dalam futsal, sering terjadi situasi ketika seorang pemain menerima umpan dengan posisi memunggungi gawang. Saat itu, bek lawan pasti mencoba mengambil bola tersebut dari belakang. Upaya pemain yang menerima bola salah satunya adalah dengan melakukan pivot (gerakan memutar) sambil tetap menguasai bola.

Nah, sebagai seorang bek pasti tak akan membiarkan lawan membalikkan badannya setelah menerima umpan. Sebab, jika hal ini sampai terjadi maka lawan akan punya ruang tembak. Minimal dia bisa melakukan umpan kepada rekannya.
Perhatikan berat badan pemain lawan sebelum melakukan antisipasi. Jangan terlalu cepat bereaksi, karena bisa saja gerakan yang dilakukan adalah sebuah gerakan tipuan. Lebih utamakan melakukan marking yang menekan ruang geraknya dan tak bisa leluasa membawa bola.

Rote
 
Mengutip pernyataan Johan Cruyff, “Sepak bola adalah permainan yang dilakukan dengan menggunakan otak.” Tentu saja hal ini juga berlaku bagi futsal. Maka, selain melatih fisik dan teknik, olah otak dan mental juga diperlukan bagi seorang pemain.
Salah satunya adalah dengan latihan rote atau menghafal tanpa berpikir. Secara umum bisa diartikan sebagai gerakan-gerakan otomatis yang hanya bisa muncul dari hasil perpaduan antara latihan fisik dan mental yang berkesinambungan.
Syaraf dan otak cenderung tidak aktif tanpa ada impuls yang masuk. Keduanya hanya bisa aktif ketika ada sinyal perubahan yang masuk ke otak. Jadi, sebuah pola latihan baru bisa efektif ketika ada unsur mental, fisik, dan spiritualnya. Artinya, setiap berlatih, minimal tiga unsur tersebut selalu ada.
Latihan yang akan Anda jalani ini bisa meningkatkan ketangkasan mengendalikan bola, terutama ketika Anda sedang mempelajari dasar-dasar bermain futsal. Tapi, jangan lupa, Anda belajar dengan langsung praktik.
Semakin dalam analisis yang dilakukan, semakin besar keuntungan yang Anda peroleh dari permainan ini

Coaching Clinic Futsal: Man to Man Marking

Coaching Clinic Futsal: Man to Man Marking 

 

Pada umumnya cara penjagaan relatif sama dengan sepak bola yakni dalam posisi head to head dengan lawan. Hanya, ada beberapa pembeda yang perlu dilakukan dalam latihan. Hal itu adalah:
1. Ketika berhadapan langsung, sebaiknya posisi badan agak miring. Ini akan memudahkan kita, ketika lawan berhasil melewati. Kita tak akan tertinggal jauh ketika sama-sama melakukan sprint dan mengejar bola. Sebaliknya, jika berhadapan langsung, besar kemungkinan kita akan kesulitan mengejar lawan yang melewati kita karena dia lebih dulu melakukan sprint. Ingat, sprint di futsal jaraknya amat pendek.
2. Perhatikan jarak antara bola dengan posisi kita. Jangan terlalu jauh dan jangan terpengaruh dengan gerak tipu pemain lawan. Pada saat kita fokus pada bola, akan mudah untuk memotong serangan lawan dan memulai variasi serangan.

May 3, 2011

Coaching Clinic : Plays set pieces out

Futsal plays - set pieces - out A 

futsal set pieces Petunjuk:
Pemain diposisikan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Pemain nomor 3 berjalan ke arah pemain nomor 1 yang melewati bola kepadanya. Nomor Player 3 mengembalikan bola ke pemain nomor 1, berbalik dan berjalan ke arah tujuan. Player nomor 1 melewati bola atas pemain bek ke nomor 3. Pemain nomor 3 tembakan pada tujuan. Pemain nomor 2 dan 4 harus mengambil pembela mereka jauh dari tujuan untuk membuat ruang bagi pemain nomor 3, jika tidak ada ruang yang cukup. Ini bagian set dapat digunakan ketika tim membela diposisikan tinggi di lapangan atau ketika mereka bermain menekan.

Futsal plays - set pieces - out B 

futsal set pieces Petunjuk:
Pemain diposisikan seperti yang ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri (eksekusi sangat mirip dengan potongan set sebelumnya). Pemain nomor 3 berjalan ke arah pemain nomor 1 yang melewati bola kepadanya. Pemain nomor 3 mengembalikan bola ke pemain nomor 1 (kali ini ia tidak berjalan ke arah tujuan). Sementara jumlah pemain 2 berjalan pelan menuju tengah lapangan dan kemudian ia mengubah arah dan berjalan di depan gawang. Player nomor 1 melewati bola atas pembela ke nomor pemain 2 tembakan yang pada tujuan. Nomor Player 4 harus mengambil bek nya jauh dari tujuan untuk membuat ruang bagi pemain nomor 2, jika tidak ada ruang yang cukup. Ini bagian set dapat digunakan ketika tim membela diposisikan tinggi di lapangan atau ketika mereka bermain menekan.

Srategi : FUTSAL DEFENCE TACTICS

Ada beberapa faktor yang kita harus dipertimbangkan saat memutuskan bagaimana tim kami akan bermain di pertahanan (tergantung pada kedua tim):

     * Keterampilan teknis /
Technical skills
     * Taktis keterampilan /
Tactical skills
     * Kondisi /
Condition
     * Jumlah pemain /
Number of players

Dalam futsal sangat penting untuk mengetahui bagaimana tim lawan bermain dan berdasarkan bahwa kita memutuskan untuk taktik pertahanan tim yang tepat. Kita bisa memilih dari:

    1. Rendah atau pembentukan zone /
Low or zone formation: adalah formasi pertahanan di mana semua pemain diposisikan rendah di lapangan (di depan tujuan membela). Setiap pemain mencakup bagian tertentu dari lapangan dan difokuskan pada mencegah gambar pada tujuan dan bukan pada mencuri bola.

Add caption








    2. Formasi tengah /
Middle formation: adalah formasi pertahanan di mana kita membuat tekanan pada lawan yang memiliki bola di tangan. Pembela sedang menunggu pemain lawan untuk membuat kesalahan dan / atau lulus buruk.



Add caption



    3. Pembentukan Tinggi atau menekan / pressing : 

adalah sebuah formasi pertahanan di mana setiap pemain menandai lawannya di seluruh area bermain.
 




  
    4. Pembentukan pada bagian set /
Formation on set pieces: adalah formasi pertahanan ketika tim lawan memiliki bagian set (tendangan bebas, tendangan sudut atau keluar). Kita bisa memilih antara pemain di pertahanan pemain atau pertahanan ruang.








    















5. Formasi Paksa (dengan angka yang lebih rendah dari pemain) / Forced formation (with a lower number of players): 
adalah sebuah formasi pertahanan ketika tim Anda memiliki pemain lebih sedikit di lapangan dibandingkan dengan lawan, yaitu ketika tim lawan bermain dengan kiper mereka.






 
sumber: http://thebest-football.info/futsal/defense/

STRATEGI PENYERANGAN DALAM BERMAIN FUTSAL


Seperti sepak bola, taktik menyerang juga dikenal dalam permainan futsal. Ada beberapa strategi
penyerangan yang dapat dipakai dalam bermain futsal. Strategi yang dipakai tergantung pada
lawan yang akan dihadapi, kondisi fisik pemain dan lain-lain. Strategi tersebut diantaranya yaitu
dengan formasi 2-2 yang dikenal dengan sebutan Square. 

Square merupakan strategi
penyerangan paling dasar dimana empat orang pemain dibagi menjadi 2 baris. Dua pemain
berada dibaris depan dan dua pemain lainnya berada dibelakangnya. Seperti sepak bola, taktik
menyerang juga dikenal dalam permainan futsal. Ada beberapa strategi penyerangan yang dapat
dipakai dalam bermain futsal. Strategi yang dipakai tergantung pada lawan yang akan dihadapi,
kondisi fisik pemain dan lain-lain. Strategi tersebut diantaranya yaitu dengan formasi 2-2 yang
dikenal dengan sebutan Square. Square merupakan strategi penyerangan paling dasar dimana
empat orang pemain dibagi menjadi 2 baris. Dua pemain berada dibaris depan dan dua pemain
lainnya berada dibelakangnya.
Untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan karakteristik tertentu. Dua orang pemain di depan
sebaiknya memiliki kecepatan dan skill mengumpan serta shooting yang baik. Sebaliknya dua
pemain dibelakang harus selalu siap menerima bola dalam keadaan apapun.
Strategi 2-2 ini sangat menguntungkan karena tidak menguras energi fisik. Formasi ini baru
efektif jika pemain unggul dalam duel satu lawan satu dengan pemain lawan. Akan tetapi
disamping keuntungan, strategi ini pun memiliki kelemahan khusus karena biasanya dukungan
antar lini dalam melakukan penyerangan terasa kurang. Hal ini dikarenakan perbedaan skill yang
dimiliki oleh para pemain. Ini akan sangat berbahaya jika team lawan melakukan covering dan pressing yang ketat, sehingga team yang menggunakan strategi 2-2 ini akan kesulitan.

May 1, 2011

R I C E - CEDERA ENGkEL


Akhir-akhir ini saya senang futsal dengan rekan-rekan saya, minimal seminggu sekali. Kadang saat futsal, ada saja rekan yang menderita cedera engkel atau biasa kita nyebutnya engkel keseleo. Bagi kita yang senang olahraga futsal atau basket, cedera ini sering kita jumpai. Biasanya terjadi saat kita berlari kemudian terpeleset dengan salah tumpuan atau saat setelah melompat kita salah menjejakkan kaki waktu mendarat. Tentunya sangat menjengkelkan bila engkel kita cedera. Karena sangat nyeri terutama untuk menjejakkan kaki ke tanah, bengkak, dan kita jadi berhenti bermain futsal atau basket, untuk sementara menjadi penonton.


Sebenarnya cedera engkel yang sering terjadi ada 2 macam, yaitu strain ankle dan sprain ankle injury. Strain terjadi ketika otot atau tenden kita terlalu meregang, sedangkan sprain, cedera yang lebih serius, adalah peregangan pada ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang). Sekitar 85% dari semua cedera engkel adalah sprain ankle dan 45% nya merupakan cedera saat olahraga. Sekitar 50% orang yang pernah menderita bisa kambuh lagi. Kebanyakan cedera engkel (sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu kaki tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi peregangan pada ligament bagian luar. Sedangkan cedera engkel karena kaki tertekuku ke arah luar jarang terjadi, dikarenakan posisi anatomis kaki kita.
Ada beberapa derajat dari cedera engkel, tapi tidak akan saya bahas pada tulisan ini. Yang lebih penting adalah penanganan awal kita terhadap cedera yang kita alami. Biasa yang saya lihat bila ada salah satu rekan yang cedera, maka yang lainnya beramai-ramai memberikan solusi. Ada yang menyuruh dipijat, langsung ditekuk seperti waktu kram, disuruh jongkok, dan lainnya. Sebenarnya penanganan yang benar ada  4 prinsip. Untuk lebih mudahnya biasa disingkat dengan R I C E.
1. Rest atau istirahat
Mengistirahatkan kaki yang cedera dari gerakan berlebihan yang tidak perlu dan dari gerakan menahan beban badan dengan menjejakkan kaki ke tanah. Kruk (crutches) atau bidai (splint) sangat membantu.
2. Ice atau es
Kompres es digunakan untuk mengurangi bengkak. Dilakukan 20 menit tiap jam selama bengkak masih ada
3. Compression

Engkel dan kaki dibebat dengan bebat elastis atau stocking khusus dengan rapat tapi tidak erat. Jika bengkak menyebabkan bebat terlalu erat, harus direnggangkan secepatnya
4. Elevation


Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Ini dilakukan untuk meminimalisir bengkak dan memar.
Selain itu, bisa diberikan obat pereda rasa nyeri. Tentu penggunaannya harus sesuai instruksi dokter.
Cedera engkel dengan penanganan yang sesuai kebanyakan sembuh antara 2 sampai 6 minggu. Cedera yang berat memerlukan waktu yang lama sekitar 12 minggu dan memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan koordinasi otot. Tindakan bedah jarang diperlukan. Bila kita mengalami nyeri terus menerus dalam jangka waktu lama atau cedera engkel kambuhan, tindakan bedah mungkin diperlukan.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum olahraga kita melakukan pemanasan dan  pilih sepatu yang sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan.
Semoga bermanfaat

Entri Populer